Langsung ke konten utama

Mengingat Hillsborough: Kisah Ibu yang Berjuang demi Kehormatan Anaknya

thumbnailHillsborough, pada awalnya, adalah tragedi. Selanjutnya mengembalikan kehormatan bagi yang berhak.

Sejarah panjang tragedi Hillsborough tak hanya diisi oleh cerita kepiluan dan kesedihan tentang ditinggalkan orang yang dicintai, tapi juga tentang keberanian dan keteguhan hati mereka-mereka yang melawan kebohongan dan menuntut keadilan. Meski harus berjuang selama 24 tahun. Meski harus berulang kali mendapat penolakan dan cibiran.

Dan sejarah panjang keberanian itu dimulai dari cinta seorang ibu bernama Anne Williams.

***

Kisah Anne dimulai pada 14 April 1989, ketika anak remajanya yang berusia 15 tahun dengan antusias meminta untuk melihat tim idolanya, Liverpool FC, dalam sebuah pertandingan semifinal Piala FA di Hillsborough Stadium, markas Sheffield Wednesday.

Tapi Anne menolak tegas permintaan Kevin. Ia berkata bahwa Kevin terlalu muda untuk datang ke satu laga tandang tanpa didampingi oleh orang dewasa. Kecewa dengan keputusan ibunya, sang anak kembali ke kamarnya dengan perasaan masygul.

Suami Anne dan ayah tiri Kevin, Steve, merasa kasihan pada anak itu. "Kevin selalu saja belajar. Biarkan saja ia pergi menonton," ujar Steve.

Akhirnya Anne menyerah. Ia memanggil Kevin dan berkata bahwa anaknya itu boleh pergi, asalkan mendapatkan pengawalan polisi saat perjalanan. Senang tak terkira, Kevin melompat sambil mengacungkan kepalan tangan di udara dan menyanyikan lagu tentang Liverpool. Esok hari ia akan pergi ke Hillsborough.

Pagi harinya Kevin menelpon ke tempat Anne bekerja. Ia meminta ibunya untuk menyiapkan teh dan roti untuk bekal perjalanan. Semua berjalan begitu normal.

Ketika berangkat, Anne masih sempat menepuk lembut kepala Kevin. "Demi kamu, saya harap Liverpool menang," ujar Anne yang bahagia melihat kegirangan putranya. "Tak masalah, Bu. 3-0," kata Kevin sembari membalikkan badan dan menuju ke pintu.

Tanpa terduga oleh Anne, di Hillsborough, satu tragedi sedang mengintai. Aliran manusia dipaksa memasuki Tribun Lepping Lane yang sebenarnya sudah terlampau penuh, sehingga ratusan orang berdesak-desakan dan kehabisan nafas. Ada yang terinjak-injak dan ada yang terjepit pembatas pagar besi.

Kevin pun meninggalkan Anne untuk selamanya.
**

Dua tahun pascatragedi itu, pada satu pengadilan, Anne dan puluhan keluarga korban lainnya diberikan laporan penyelidikan resmi oleh pihak kepolisian. Bahwa Kevin dan korban-korban lainnya meninggal sebelum jam 15.15 waktu setempat. Dan bahwa tidak ada yang dapat dilakukan oleh pihak keamanan dan medis untuk menyelamatkan mereka setelah jam 15.15 tersebut.

Tapi, di pengadilan yang sama, Anne mendapatkan cerita mengejutkan dari seorang polisi yang ia temui. Kevin sebenarnya belum meninggal pada pukul 15.15 sore. Bahkan putranya itu sempat sadar pada jam 4 sore dan mengucapkan sesuatu.

"Ia mengucapkan kata 'ibu' ya?" tanya Anne pada sang pembawa berita. Polisi itu mengangguk. Anne pun menangis tersedu-sedu.

"Malam itu saya merasa telah kehilangan Kevin sekali lagi. Saya tak bisa berhenti menangis dan bertanya mengapa mereka tak memberitahu tentang kata-kata terakhir Kevin dalam laporan resmi," ujar Anne pada seorang reporter. 

Anne kemudian mencari tahu orang terakhir yang bertemu putranya, Debra Martin, dan mengunjunginya di kota Sheffield.

"Debra berkata bahwa ia memeluk Kevin seperti seorang bayi. Debra juga tak pernah lupa bagaimana Kevin membuka kembali matanya yang indah, dan mengucapkan kata 'ibu' sebelum akhirnya meninggal. Saya bahagia Kevin meninggal di pelukan seorang perempuan yang baik hati," ujar Anne.

Tapi Debra tak hanya bercerita tentang kata-kata terakhir Kevin. Pada Anne, Debra pun bertutur tentang bagaimana ia disuruh oleh atasannya untuk mengganti laporan resmi tentang Hillsborough. Bagaimana ia tak boleh menuliskan detik-detik kematian Kevin apalagi untuk menuliskan Kevin meninggal jam 4 lewat.

Pihak kepolisian memang menuliskan jam 15.15 sebagai cut off point para korban yang meninggal. Menurut mereka, tak ada yang hidup selepas waktu tersebut.

Peristiwa ini yang membuat Anne mendedikasikan hidupnya untuk menolak laporan resmi tragedi Hillsborough. Ia bertekad untuk "mengembalikan" 45 menit hidup putranya. Ini adalah perjuangan yang tak kenal lelah melawan pemerintah yang menutup rapat-rapat tragedi tersebut. Tiga kali Anne mengajukan agar laporan resmi pemerintah ditinjau kembali, dan tiga kali pula ia ditolak.

**

Selain dapatkan penolakan dari pemerintah, Anne, dan para keluarga korban yang menginginkan keadilan, sering kali mendapatkan ujaran sinis. "Apa lagi yang kalian cari? Uang kompensasikah?" jadi kata-kata yang sering ditujukan kala teriakan "Justice For The 96" digemakan tanpa henti.
Pasalnya, satu tahun setelah tragedi Hillsborough, atau pada 1990, pemerintah Inggris sebenarnya telah mengeluarkan Laporan Taylor yang membebaskan para suporter dari kesalahan. Laporan itu menyatakan bahwa tragedi itu bukan disebabkan oleh suporter yang mabuk, atau berbuat kerusuhan, atau memaksa untuk menerobos ke dalam stadion. Peristiwa itu murni karena kesalahan polisi dan pihak keamanan, yang tak mampu mengendalikan aliran massa dalam jumlah besar, sementara kondisi stadion tidak memadai lagi.

Tapi Laporan Taylor itu hanya sebatas penyelidikan tentang tragedi dan apa muasal penyebabnya. Prihal kebohongan tentang kematian Kevin, atau kata-kata terakhir Kevin tak pernah diungkap. Orang yang memberikan perintah agar keluarga korban diberikan keterangan palsu pun tak pernah ketahuan.

Namun, selain dari penduduk kota Liverpool, banyak yang merasa sudah puas dengan laporan Taylor ini. Mereka menilai bahwa perjuangan Anne dan keluarga lainnya sudah tak memiliki dasar lagi. Bahkan pada tahun 1992, saat salah satu koran Liverpool memuat kisah Anne dan pertemuannya dengan Debra Martin, malah banyak yang bertanya:

"Mengapa orang-orang ini tak mau membiarkan kasus ini mati?"
"Apa yang mereka cari dari kasus ini?"

Tapi Anne tetap tak tinggal diam. Hatinya pilu mengingat kebohongan waktu kematian Kevin.

"Saat Anda melahirkan seorang anak ke dunia ini, kata-kata yang tertera pada akta lahir adalah akurat. Saat mereka meninggal, maka mereka pantas untuk mendapatkan kata-kata yang akurat juga pada akta kematian mereka," ujar Anne.

Maka, untuk kehormatan dan kepantasan anaknya inilah Anne berjuang. Kepedihan hatinya ia lampiaskan jadi tahun-tahun penuh perjuangan melawan kebohongan. Bersama keluarga korban lainnya ia mengorganisasi diri dalam Hillsborough Justice Campaign dan tak kenal lelah untuk meminta kebenaran. Bahkan Anne sempat mendatangi pengadilan HAM Eropa meski akhirnya kembali ditolak.

"Saya mengenal banyak keluarga korban lainnya dan mendengarkan banyak cerita, tentang orang yang mereka cintai dan bagaimana rasanya melalui neraka. Kami melalui banyak kekhawatiran dan penolakan. Kami tertawa, saling bertukar cerita, dan berharap suatu hari keadilan akan datang. Saat mereka yang membuat kami menderita akan membayar kesalahannya," tulis Anne pada suatu puisi.

**

Duapuluh tiga tahun lamanya Anne tak pernah mendapatkan keadilan. Tak pernah ada satu orang pun yang dipenjara atas peristiwa ini. Tak pernah ada satu pun yang mengakui tentang laporan palsu kematian Kevin.

Yang Anne dapatkan hanya kebenaran yang terlambat.

Pada September 2012 penemuan-penemuan tentang kasus Hillsborough dari panel independen diungkap. Dan ternyata Debra Martin benar. Dari 96 korban tewas, sebenarnya 58 belum meninggal pada pukul 15.15. Dan seharusnya 58 orang ini bisa mendapatkan tindakan medis lebih lanjut.

Pengadilan pun memerintahkan satu penyelidikan baru untuk mengungkap kasus yang dikatakan sebagai kebohongan terbesar dalam sejarah kepolisian Inggris.

Sayangnya Anne tak (pernah) punya waktu lagi. Kanker telah menggerogoti tubuh ringkihnya, meski tak pernah menghalangi kekuatan cinta untuk putranya. Tepat pada 15 April satu tahun lalu, Anne sempat menghadiri peringatan peristiwa Hillsborough ke-24, meski dokter melarangnya karena kondisinya yang kritis.

Tiga hari kemudian, tepatnya 18 April 2013, Anne meninggal dunia.

Pada pemakamannya, 800 ratus orang mengantarkan perempuan yang selama bertahun-tahun menolak untuk dibohongi itu. Perempuan yang telah menginspirasi satu kota untuk terus berjuang mendapatkan kebenaran dan keadilan. Perempuan yang tak mau kalah dari kekuasaan, penderitaan, dan kanker demi satu hal: kehormatan putranya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Barcelona Tekuk Eibar 2-0

Eibar - Barcelona kembali ke jalur kemenangan di La Liga. Blaugrana memetik poin penuh usai menekuk tuan rumah Eibar dengan skor 2-0. Dalam lanjutan La Liga di Ipurua, Eibar, Sabtu (17/2/2018), Barca memimpin 1-0 hingga turun minum. Gol pemecah kebuntuan dicetak Luis Suarez pada menit ke-16. Meski Eibar harus bermain dengan 10 orang usai Fabian Orellana diganjar kartu merah di babak kedua, Barca kesulitan mencetak gol tambahan. Gol kedua mereka baru datang ketika waktu normal tersisa dua menit lewat kaki Jordi Alba. Barca sebelumnya sempat mendapatkan dua hasil seri secara beruntun di La Liga setelah ditahan imbang Espanyol 1-1 dan Getafe 0-0. Berkat kemenangan ini, Barca mengumpulkan 62 poin dari 24 pertandingan dan duduk di puncak klasemen sementara La Liga. Mereka unggul sepuluh poin atas Atletico Madrid yang jadi pesaing terdekat. Eibar menghuni peringkat ketujuh dengan 35 poin. Jalannya Pertandingan Eibar mencoba mengambil inisiatif serangan pada menit-menit awal...

Hasil Liga Spanyol: Suarez Dua Gol, Barcelona Bungkam Eibar 3-0

Barcelona  -  Barcelona  kembali melebarkan jarak di papan atas klasemen Liga Spanyol. Barcelona dapat poin penuh berkat kemenangan 3-0 atas Eibar. Barcelona menjamu Eibar di Camp Nou dalam pertandingan pekan ke-19  Liga Spanyol , Senin (14/1/2019) dini hari WIB. Suarez membuka keunggulan Barcelona pada menit ke-19. Di paruh kedua, Barcelona menambah dua gol. Suarez sekali lagi menjebol gawang Eibar dan Lionel Messi juga tak mau ketinggalan mencatatkan namanya di papan skor. Dengan kemenangan ini, Barcelona kembali menjauh dari Atletico Madrid. Mengumpulkan 43 poin, Barcelona yang ada di puncak klasemen kini unggul lima angka atas Atletico. Sementara Eibar melorot ke peringkat 16 dengan 22 poin. Jalannya Pertandingan Setelah diistirahatkan saat Barcelona kalah dari Levante di Copa del Rey, Lionel Messi dan Luis Suarez kembali masuk ke starting XI Barcelona. Messi kemudian menghasilkan peluang untuk Barcelona pada menit kesembil...

Lorenzo wins as Marquez becomes MotoGP™ World Champion

  Sunday , 10 November 2013 Marc Marquez has finished third in the GP Generali de la Comunitat Valenciana to become the youngest ever MotoGP™ World Champion in his rookie season. The Repsol Honda Team rider, who started from pole position, shared the podium with teammate Dani Pedrosa as race victory went to outgoing title winner Jorge Lorenzo of Yamaha Factory Racing. Having already made himself the youngest premier class race winner and pole-sitter as well as registering numerous other records, Marquez now becomes the youngest ever World Champion and takes the mantle away from Freddie Spencer. At the same time, the 20-year-old from Cervera, Catalunya becomes the first rookie World Champion for 35 years, following in the footsteps of Kenny Roberts from 1978. Lorenzo made his plan clear over the opening laps. Having shot through into the lead, the title winner of 2010 and 2012 attempted to slow the pace as last year’s victor Pedrosa ran second fro...