Langsung ke konten utama

Tito Vilanova, sebuah kehidupan yang didedikasikan untuk Barça

Merupakan manajer dengan 100 poin pada Liga, perolehan maksimal sepanjang sejarah pencapaian FC Barcelona 

Dibesarkan di La Masía, Vilanova merupakan bagian dari tim terbaik blaugrana sepanjang masa
Ini adalah salah satu momen yang paling menyedihkan sepanjang perjalanan Klub FC Barcelona, sebuah berita yang mengejutkan dunia persepakbolaan dan olahraga di seluruh penjuru dunia. Francesc 'Tito' Vilanova i Bayó (Bellcaire d'Empordà, 17/09/1968 - Barcelona 25/04/2014), seorang pria yang dicintai dan dikagumi oleh semua orang, meninggalkan kita semua di umur 45 tahun, setelah tidak dapat lagi berjuang melawan penyakit yang sejak bulan Juli lalu memaksanya untuk meninggalkan bangku pelatih dari tim utama.
Tito Vilanova, pelatih tehnik yang mengkomandani Liga terbaik dari FC Barcelona, Liga 100 poin di musim 2012/13 dan juga sebagai asisten pelatih dari momen terbaik Barça, meninggalkan kesan yang sangat mendalam bagi orang-orang yang mengenalnya secara dekat dan para fans yang menganggumi kebajikannya sebagai seorang pelatih dan juga perjuangan pribadinya di tahun-tahun terakhirnya.
Presiden Josep Maria Bartomeu mengungkapkan belasungkawanya, bersama dengan jajaran direksi, melalui jejaring sosial: "Tito Vilanova, panutan sebagai seorang manusia dan pemain sepak bola. Terima kasih untuk semua yang telah engkau ajarkan kepada kami. Beristirahatlah dengan damai."
FC Barcelona menawarkan dukungan tak terbatas kepada keluarga Tito Vilanova, istrinya, Montse dan anak-anaknya, Carlota dan Adrià, pemain sepak bola Klub tim Juvenil B.

Barça sebagai referensi

Vilanova, sebagai seorang pelatih dan manusia adalah seorang pemberani, jujur, pekerja keras, metodis, pragmatis, intuitif dan sangat setia kepada Klub, begitulah yang digambarkan oleh temna-temannya, rekannya sejak kecil dan juga di ruang ganti, Jordi Roura dan Aureli Altimira.
Tito Vilanova memulai hubungannya dengan Klub ketika ia berumur 15 tahun dan lolos test masuk untuk bergabung dengan tim juvenil azulgrana di musim 1984/85, ia sebelumnya berasal dari timUE Figueres.
Ia baru saja berulang tahun ke 16 ketika menginjakkan kakinya di La Masia untuk pertama kalinya dan disana ia tinggal hingga 30 Juni 1989. Di Masia ia menjalin persahabatan dengan Guardiola, Jordi Roura dan Aureli Altimira, yang beberapa tahun kemudian berbagi kesuksesan dan kegembiraan sebagai jajaran pelatih BArça.
El Marqués’, nama julukannya saat itu, merupakan gelandang tengah yang tinggi, mahir pada permainan tehnik. Sebagai seorang pemain Barça, Tito bermain dua pertandingan persahabatan dengan tim utama di tahun 1989 dan sebelumnya bermain untuk Figueres, Celta, Badajoz, Mallorca, Lleida, Elche dan akhirnya di Gramenet, dimana ia menggantungka sepatunya sebagai seorang pemain sepak bola.
Sebagai seorang pelatih, Vilanova dikenal sebagai seorang pelatih yang menganalisa dengan baik, cerdas, observador. Sebuah pakar strategi, seperti yang dikatakn pelatih tehnik lainnya yang pernah bekerja bersamanya.
Ia memulai karir sebagai pelatih FC Barcelona pertengahan musim 20012/02 memimpin tim Cadete B, tim dimana kemudian terdapat pemain seperti Gerard Piqué, Cesc Fábregas dan Leo Messi. Kemudian ia juga pernah mengkomandani Palafrugell, Figueres dan Terrassa.
Kembali bergabung dengan blaugrana di musim 2007/08 sebagai asisten dari Guardiola, dimana mereka berdua berhasil menaikkan peringkat dari Divisi ketiga menjadi Divisi kedua B.
Tahun berikutnya, duet Guardiola-Tito dipercayakan untuk mengasuh tim utama blaugrana, dimana mereka memenangkan total 14 titel dalam empat tahun. Tim tersebut mengoreskan sejarah pada sejarah persepakbolaan dunia di tahun 2009 dengan memboyong enam titel: Champions, Liga Spanyol, Copa del Rey, Supercopa Eropa, Supercopa Spanyol dan Piala Dunia Antar Klub.

Penangung jawab dari tim utama

Pada 27 April 2012, nama Tito Vilanova dipilih sebagai pelatih baru FC Barcelona di musim berikutnya, menggantikan Pep Guardiola, yang meninggalkan bangku pelatih dengan kemauannya sendiri.
Hasilnya adalah sebuah musim yang sukses dengan Liga 100 poin yang tak terlupakan, yang bisa dikatakan sebagai sebuah liga yang sempurna, dimana Barça merupakan pemimpin klasemen Liga dari awal hingga akhir pertandingan. Dan juga dengan rekor baru sebagai pencetak terbanyak dengan 115 gol dalam 38 minggu, yang artinya minimum satu gol dalam tiap pertandingan.
Total 32 kemenangan, empat seri dan hanya dua kalah, dan berbeda 15 poin dengan posisi kedua, Real Madrid. Sebuah data yang mengesankan dimana Tito Vilanova mengakhiri musim 2012/13 dengan cara terbaik. Liga yang ke-22 merupakan Liganya Tito dan Abidal, akan selalu diingat. dan juga tim masuk ke semi final Champions dan Copa del Rey walaupun pada dua kompetisi tersebut tidak dapat masuk hingga babak final.
Tito juga terpilih sebagai pelatih terbaik tahun 2013 versi surat kabar 'Marca' dan 'Mundo Deportivo'.
Sayangnya penyakit yang diumumkannya pada 22 November 2011 memupuskan impiannya untuk terus memimpin tim Barça. Ia tidak dapat mencurahkan perhatiannya sepenuhnya kepada pekerjaanya di musim 2012/14 dan pada awal musim berikutnya ia meninggalkan bangku pelatih, seperti yang diumumkan pada 19 Juli 2013.
Barça akan selalu mengenangnya dan juga sejarahnya. Akan selalu abadi.
Beristirahatlah dengan damai Tito.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Barcelona Tekuk Eibar 2-0

Eibar - Barcelona kembali ke jalur kemenangan di La Liga. Blaugrana memetik poin penuh usai menekuk tuan rumah Eibar dengan skor 2-0. Dalam lanjutan La Liga di Ipurua, Eibar, Sabtu (17/2/2018), Barca memimpin 1-0 hingga turun minum. Gol pemecah kebuntuan dicetak Luis Suarez pada menit ke-16. Meski Eibar harus bermain dengan 10 orang usai Fabian Orellana diganjar kartu merah di babak kedua, Barca kesulitan mencetak gol tambahan. Gol kedua mereka baru datang ketika waktu normal tersisa dua menit lewat kaki Jordi Alba. Barca sebelumnya sempat mendapatkan dua hasil seri secara beruntun di La Liga setelah ditahan imbang Espanyol 1-1 dan Getafe 0-0. Berkat kemenangan ini, Barca mengumpulkan 62 poin dari 24 pertandingan dan duduk di puncak klasemen sementara La Liga. Mereka unggul sepuluh poin atas Atletico Madrid yang jadi pesaing terdekat. Eibar menghuni peringkat ketujuh dengan 35 poin. Jalannya Pertandingan Eibar mencoba mengambil inisiatif serangan pada menit-menit awal...

Hasil Liga Spanyol: Suarez Dua Gol, Barcelona Bungkam Eibar 3-0

Barcelona  -  Barcelona  kembali melebarkan jarak di papan atas klasemen Liga Spanyol. Barcelona dapat poin penuh berkat kemenangan 3-0 atas Eibar. Barcelona menjamu Eibar di Camp Nou dalam pertandingan pekan ke-19  Liga Spanyol , Senin (14/1/2019) dini hari WIB. Suarez membuka keunggulan Barcelona pada menit ke-19. Di paruh kedua, Barcelona menambah dua gol. Suarez sekali lagi menjebol gawang Eibar dan Lionel Messi juga tak mau ketinggalan mencatatkan namanya di papan skor. Dengan kemenangan ini, Barcelona kembali menjauh dari Atletico Madrid. Mengumpulkan 43 poin, Barcelona yang ada di puncak klasemen kini unggul lima angka atas Atletico. Sementara Eibar melorot ke peringkat 16 dengan 22 poin. Jalannya Pertandingan Setelah diistirahatkan saat Barcelona kalah dari Levante di Copa del Rey, Lionel Messi dan Luis Suarez kembali masuk ke starting XI Barcelona. Messi kemudian menghasilkan peluang untuk Barcelona pada menit kesembil...

Lorenzo wins as Marquez becomes MotoGP™ World Champion

  Sunday , 10 November 2013 Marc Marquez has finished third in the GP Generali de la Comunitat Valenciana to become the youngest ever MotoGP™ World Champion in his rookie season. The Repsol Honda Team rider, who started from pole position, shared the podium with teammate Dani Pedrosa as race victory went to outgoing title winner Jorge Lorenzo of Yamaha Factory Racing. Having already made himself the youngest premier class race winner and pole-sitter as well as registering numerous other records, Marquez now becomes the youngest ever World Champion and takes the mantle away from Freddie Spencer. At the same time, the 20-year-old from Cervera, Catalunya becomes the first rookie World Champion for 35 years, following in the footsteps of Kenny Roberts from 1978. Lorenzo made his plan clear over the opening laps. Having shot through into the lead, the title winner of 2010 and 2012 attempted to slow the pace as last year’s victor Pedrosa ran second fro...