Langsung ke konten utama

Sifat Shalat Nabi : Posisi Tangan Setelah Ruku

Sifat Shalat Nabi (8): Posisi Tangan Setelah Ruku
Bagaimanakah posisi tangan setelah ruku’ (i’tidal), apakah sedekap atau posisi tangan dilepas di samping? Inilah yang akan dikaji oleh Rumaysho.Com dalam lanjutan sifat shalat nabi kali ini.

Yang lebih baik bagi imam dan makmum bersedekap dengan meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri sebagaimana sedekap yang dilakukan sebelum ruku’ yaitu saat membaca surat. Hal ini berdasarkan hadits Wail bin Hujr,
رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَ قَائِمًا فِي الصَّلَاةِ قَبَضَ بِيَمِينِهِ عَلَى شِمَالِهِ
Aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika beliau berdiri dalam shalat, beliau meletakkan tangan kanannya di atas tangan kirinya.” (HR. An Nasai no. 888 dan Ahmad 4: 316. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).
Komisi Fatwa Kerajaan Saudi Arabia (Al Lajnah Ad Daimah lil Buhuts Al ‘Ilmiyyah wal Ifta’) berkata, “Ada istilah ‘qobd fish sholah’ yaitu meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri (keadaan bersedekap). Ada juga istilah ‘sadl fish sholah’ yaitu menurunkan atau melepaskan tangan di samping (tanpa sedekap). Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri dengan menggenggam ini ada petunjuk dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam saat berdiri membaca surat atau saat berdiri bangkit dari ruku’ (i’tidal).  Hadits yang mendukungnya adalah hadits dari Wail bin Hujar radhiyallahu ‘anhu yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Muslim,
أَنَّهُ رَأَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَفَعَ يَدَيْهِ حِينَ دَخَلَ فِي الصَّلاَةِ كَبَّرَ ، وَصَفَ هَمَّامٌ حِيَالَ أُذُنَيْهِ ، ثُمَّ الْتَحَفَ بِثَوْبِهِ ، ثُمَّ وَضَعَ يَدَهُ الْيُمْنَى عَلَى الْيُسْرَى ، فَلَمَّا أَرَادَ أَنْ يَرْكَعَ أَخْرَجَ يَدَيْهِ مِنَ الثَّوْبِ ثُمَّ رَفَعَهُمَا ، فَكَبَّرَ فَرَكَعَ ، فَلَمَّا قَالَ : سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ ، رَفَعَ يَدَيْهِ ، فَلَمَّا سَجَدَ سَجَدَ بَيْنَ كَفَّيْهِ.
Wail bin Hujr pernah melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengangkat kedua tangannya ketika ia masuk dalam shalat dan beliau bertakbir (mengucapkan Allahu Akbar). Hammam mengatakan bahwa beliau mengangkat tangannya sejajar dengan kedua telinganya. Kemudian beliau menutupi tangannya dengan pakaiannya, kemudian beliau meletakkan tangan kanan di atas tangan kirinya. Ketika ingin ruku’, kedua tangannya dikeluarkan dari pakaian, kemudian beliau mengangkat kedua tangannya. Beliau bertakbir lalu ruku’. Ketika mengucapkan ‘sami’allahu liman hamidah’, beliau mengangkat kedua tangannya. Saat sujud, beliau sujud di antara kedua tangannya.
Dalam riwayat Ahmad dan Abu Daud disebutkan,
ثُمَّ وَضَعَ يَدَهُ الْيُمْنَى عَلَى ظَهْرِ كَفِّهِ الْيُسْرَى وَالرُّسْغِ وَالسَّاعِدِ
Kemudian meletakkan tangan kanan di atas punggung telapak tangan kiri, di pergelangan tangan, atau di lengan tangan kirinya.” (HR. Ahmad 4: 318 dan Abu Daud no. 727. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Sebagaimana pula diriwayatkan oleh Abu Hazim dari Sahl bin Sa’ad As Sa’idiy, ia berkata,
كَانَ النَّاسُ يُؤْمَرُونَ أَنْ يَضَعَ الرَّجُلُ الْيَدَ الْيُمْنَى عَلَى ذِرَاعِهِ الْيُسْرَى فِى الصَّلاَةِ
Orang-orang saat itu diperintahkan meletakkan tangan kanannya di atas tangan kirinya saat shalat.” Abu Hazim berkata,  ”Hadits ini disandarkan pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.” Hadits terakhir ini diriwayatkan oleh Ahmad dan Bukhari.
Dan tidak ada satu pun hadits dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menunjukkan bahwa beliau melakukan sadl yaitu tangannya diletakan di samping saat berdiri dalam shalat.” (Fatwa Al Lajnah Ad Daimah, 6: 365-366).
Juga bisa berdalil dengan hadits musii’ sholatuhu (orang yang jelek shalatnya), di mana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata padanya,
ثُمَّ رَكَعَ فَوَضَعَ يَدَيْهِ عَلَى رُكْبَتَيْهِ حَتَّى أَخَذَ كُلُّ عُضْوٍ مَأْخَذَهُ ثُمَّ رَفَعَ حَتَّى أَخَذَ كُلُّ عُضْوٍ مَأْخَذَهُ
Kemudian ruku’ lalu kedua tangan di letakkan di lututnya sampai setiap anggota tubuh mengambil posisinya. Kemudia bangkit dari ruku’ dan setiap anggota tubuh mengambil posisinya.” (HR. Ahmad 3: 407. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).
Makna hadits “sampai anggota tubuh mengambil posisinya” diterangkan dalam riwayat,
فَإِذَا رَفَعْتَ رَأْسَكَ فَأَقِمْ صُلْبَكَ حَتَّى تَرْجِعَ الْعِظَامُ إِلَى مَفَاصِلِهَا
Jika engkau bangkit dengan mengangkat kepalamu, maka luruskanlah tulang punggungmu hingga setiap tulang kembali pada posisinya.”  (HR. Ahmad 4: 340. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih). Yang dimaksud dengan hadits ini adalah posisi tangan ketika itu bersedekap seperti dilakukan sebelum ruku’ yaitu pada saat berdiri saat membaca surat.
Guru kami, Syaikh ‘Abdul ‘Aziz Ath Thorifi berkata, “Terdapat pula indikasi yang menunjukkan tangan itu bersedekap setelah ruku’. Yaitu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika mengangkat kepalanya dari ruku’, beliau berdiri sampai-sampai orang-orang mengira bahwa beliau lupa untuk sujud (karena saking lamanya berdiri kala itu, -pen). Demikian dikatakan oleh Anas bin Malik sebagaimana disebutkan dalam Shahih Bukhari. Ini menunjukkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bangkit dari ruku’, tangannya dalam keadaan sedekap karena keadaan beliau begitu lama saat itu. Hal ini lebih disangka sedekap daripada beliau melepas tangannya ke bawah. Sampai-sampai dikira pula beliau berada dalam rakaat yang baru. Kalau tangan dalam keadaan sadl, yaitu dilepas ke bawah tentu tidak disangka demikian.”
Juga Syaikh Ath Thorifi berkata, “Orang yang shalat jika sedang duduk keadaan tangannya adalah di atas pahanya. Posisi tangan di sini sama seperti ketika duduk antara dua sujud. Itu berarti keadaan duduk dalam shalat adalah satu karena tidak ada dalil yang membedakan. Maka demikian pula keadaan berdiri dalam shalat juga satu yaitu tangan dalam keadaan bersedekap.” (Lihat Sifat Shalat Nabi, hal. 86).
Intinya untuk masalah ini telah dikatakan oleh Imam Ahmad,
إذَا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنْ الرُّكُوعِ : إنْ شَاءَ أَرْسَلَ يَدَيْهِ ، وَإِنْ شَاءَ وَضَعَ يَمِينَهُ عَلَى شِمَالِهِ
Jika seseorang bangkit dari ruku’, maka jika ia mau, ia bisa melepaskan tanggannya (tidak sedekap). Jika mau, ia pun bisa meletakkan tangan kanan di atas tangan kirinya (sedekap).” (Al Inshaf, 2: 412, Asy Syamilah).
Imam Ahmad mengatakan demikian karena tidak ada dalil tegas yang membicarakan masalah sedekap setelah ruku’. Sehingga Imam Ahmad pun mengatakan,
أرجو أن لا يضيق ذلك
“Aku harap, jangan terlalu mempermasalahkan hal tersebut.” (Lihat Sifat Shalat Nabi karya Syaikh Ath Thorifi, hal. 86).
Semoga bermanfaat, hanya Allah yang memberi taufik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Barcelona Tekuk Eibar 2-0

Eibar - Barcelona kembali ke jalur kemenangan di La Liga. Blaugrana memetik poin penuh usai menekuk tuan rumah Eibar dengan skor 2-0. Dalam lanjutan La Liga di Ipurua, Eibar, Sabtu (17/2/2018), Barca memimpin 1-0 hingga turun minum. Gol pemecah kebuntuan dicetak Luis Suarez pada menit ke-16. Meski Eibar harus bermain dengan 10 orang usai Fabian Orellana diganjar kartu merah di babak kedua, Barca kesulitan mencetak gol tambahan. Gol kedua mereka baru datang ketika waktu normal tersisa dua menit lewat kaki Jordi Alba. Barca sebelumnya sempat mendapatkan dua hasil seri secara beruntun di La Liga setelah ditahan imbang Espanyol 1-1 dan Getafe 0-0. Berkat kemenangan ini, Barca mengumpulkan 62 poin dari 24 pertandingan dan duduk di puncak klasemen sementara La Liga. Mereka unggul sepuluh poin atas Atletico Madrid yang jadi pesaing terdekat. Eibar menghuni peringkat ketujuh dengan 35 poin. Jalannya Pertandingan Eibar mencoba mengambil inisiatif serangan pada menit-menit awal...

Barcelona Vs Getafe: Messi Gemilang, El Barca Menang 5-2

Barcelona - Barcelona berhasil mengalahkan Getafe 5-2 dalam laga lanjutan Liga Spanyol. Lionel Messi tampil gemilang dengan membuat dua gol dan satu assist. Barcelona menghadapi Getafe di Camp Nou, Jumat (23/4/2021) dini hari WIB. Blaugrana tampil sangat dominan sepanjang laga. Mereka mencatatkan pengusaan bola sebesar 80,5 persen dibanding milik Getafe yang hanya 19,5 persen. Barcelona mampu mencetak lima gol di laga ini melalui brace Lionel Messi (menit ke-8 dan 33'), gol bunuh diri Sofian Chakla (28') serta torehan Ronald Araujo (87') dan penalti Antoine Griezmann (90+3'). Meski demikian, lini pertahanan Barcelona harus mendapat sorotan. Pasalnya, El Barca harus kebobolan dua gol dari minimnya tekanan Getafe. Los Azulones mencetak gol lewat bunuh diri Clement Lenglet dan penalti Enes Unal hanya dari satu shoot on target yang mereka lepaskan sepanjang 90 menit. Tambahan tiga angka membuat Barcelona kini mengumpulkan 68 angka di urutan ketiga....

Barcelona Vs Celta Vigo: Barca Dibungkam 1-2

Jakarta - Barcelona menjamu Celta Vigo dengan misi menjaga kans juara. Namun kekalahan 1-2, plus kemenangan Atletico Madrid dan Real Madrid, memastikan Barca gagal. Barcelona menjamu Celta Vigo di Camp Nou, Minggu (16/5/2021) malam WIB dalam lanjutan Liga Spanyol. Mengambil inisiatif, Barca di atas angin ketika Lionel Messi membawa mereka unggul di menit ke-28. Tapi kesalahan pertahanan membuat Celta menyamakan skor 10 menit berselang. Skor 1-1 bertahan sampai babak pertama tuntas. Barcelona menjaga intensitas di paruh kedua, namun dibuat frustrasi oleh tim tamu. Petaka menghampiri ketika Clement Lenglet dikartu merah di menit ke-83. Butuh gol-gol untuk menjaga setiap asa, Barcelona lantas malah dibobol Santi Mina di menit ke-89. Blaugrana pun tumbang di kandang sendiri. Di pertandingan lain, Atletico Madrid menang dramatis lewat dua gol di delapan menit terakhir atas Osasuna. Mereka bertahan di puncak klasemen, unggul dua poin atas Real Madrid yang menang atas Ath...